Iklan

header ads

Total 36 Jam, Paguyuban Campursari se Gunungkidul Pentas Daring di Even Akhir Tahunan Dinas Kebudayaan

Warta Dhaksinarga - Masa Tanggap Bencana Nasional non Alam Covid 19 masih berlangsung, akan tetapi kegiatan kebudayaan masyarakat Kabupaten Gunungkidul harus tetap berjalan. Dikarenakan penggiat seni budaya selama Covid-19 sudah 'berpuasa' lebih kurang 7 bulan, maka Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan-red) mengadakan gebyar pentas roadshow campursari ke delapan belas kapanewon se Kabupaten Gunungkidul, dengan per kapanewon dialokasikan waktu selama 120 menit (2 jam).

Pelaksanaan gebyar roadshow campursari ini dilaksanakan selama 6 hari sejak Kamis, (19/11) sampai Selasa, (24/11) bertempat di kantor panewu kapanewon masing-masing, dengan penyanyi dan pemain campursari berasal dari kapanewon masing-masing se Kabupaten Gunungkidul. Pelaksanaan ini disiarkan live streaming di akun YouTube milik Kundho Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Kabupaten Gunungkidul, dengan setiap paguyuban dilaksanakan selama 2 jam dan per hari dilaksanakan di 3 tempat kapanewon sekaligus

Adapun pembagian jadwal pelaksanaannya, Kapanewon Semanu, Tepus, dan Tanjungsari mendapatkan urutan hari pertama (Kamis, 19/11), kemudian Kapanewon Karangmojo, Semin, dan Ngawen di hari kedua (Jumat, 20/11). Kapanewon Wonosari, Playen, dan Paliyan mendapat jatah hari ketiga (Sabtu, 21/11), kemudian di hari keempat (Ahad, 22/11) di Kapanewon Saptosari, Panggang, dan Purwosari. Di hari kelima (Senin 23/11) pentas Kapanewon Nglipar, Gedangsari, dan Patuk. Untuk hari terakhir (Selasa, 24/11) terlaksana di Kapanewon Ponjong, Rongkop, dan Girisubo.

Menurut Agus Kamtono Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul saat ditemui Redaksi Warta Dhaksinarga di Kapanewon Semanu mengatakan pelaksanaan gebyar Campursari di Gunungkidul ini sangat spesial, karena pelaksanaan ini dilaksanakan secara daring atau live streaming. Dimana biasanya kalau penampilan campursari ada penonton banyak di lokasi penampilan, akan tetapi karena ini masih di masa tanggap bencana nasional non alam covid19 maka pelaksanaan campursari diadakan secara live streaming, pemain ada di lokasi yakni di kantor panewu, penontonnya dapat menonton di YouTube channel milik Kundho Kabudayan Kabupaten Gunungkidul.

Sedangkan saat redaksi Warta Dhaksinarga menemui Chairul Agus Mantara di Kapanewon Nglipar, menjelaskan bahwa pelaksanaannya campursari secara daring atau live streaming ini menjadikan stimulun para penggiat seni budaya campursari biar tetap gayeng dan hidup setelah lebih dari setengah tahun mereka 'berpuasa' karena tidak tampil. "Untuk peserta gebyar Campursari yang diadakan oleh Kundha Kabudayan saat ini berasal dari kedelapan belas Paguyuban Campursari per kapanewon se Kabupaten Gunungkidul, ini sekaligus momen untuk mengumpulkan para seniman campursari se Kabupaten Gunungkidul dengan dikukuhkan kedelapan belas paguyuban Campursari tingkat kapanewon", imbuh Agus Mantara yang juga Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul. (Red)

Posting Komentar

0 Komentar