Iklan

header ads

Padukuhan Gunungkidul Ini Menjadi Kampung Wisata Unik, Terletak di Bantaran Bengawan Solo Purba

Warta Dhaksinarga - Satu lagi destinasi wisata unik yang tersembunyi di Kabupaten Gunungkidul, destinasi yang berbasis masyarakat padukuhan. Padukuhan ini merupakan salah satu yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, namanya Padukuhan Wota Wati. 
Wota Wati merupakan salah satu padukuhan yang dapat dikatakan aneh dan unik satu-satunya di Kabupaten Gunungkidul yang dimana kampungnya terletak di bantaran bekas Bengawan Solo Purba. Padukuhan ini merupakan salah satu bagian dari Kalurahan Pucung Girisubo Kabupaten Gunungkidul yang diapit oleh pegunungan di sisi timur dan baratnya. Untuk sisi utara dan selatannya merupakan aliran eks dari Bengawan Solo.

Menurut Eko Sujarno Carik (Sekretaris Desa) Kalurahan Pucung, Padukuhan Wota Wati ini mempunyai jumlah 115 kk dengan 575 jiwa, yang dibagi menjadi 4 rukun tetangga. Untuk batasan wilayah, di sisi timur dan utara berbatasan dengan Desa Sumberagung Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Sedangkan di sisi barat berbatasan dengan Padukuhan Bendo Kalurahan Jeruk Wudel Kapanewon Girisubo dan sisi selatan berbatasan langsung dengan laut selatan Jawa. “Berdasarkan jangkauan wilayahnya, Padukuhan Wota Wati ini dapat dikatakan sebagai perkampungan yang unik, karena lokasi padukuhan ini terletak di aliran Bengawan Solo Purba dengan dikelilingi Utara, timur dan baratnya dengan pegunungan yang dimana berbatasan dengan wilayah lain bahkan di sisi timur dan Utara berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri”, menurut Carik Kalurahan Pucung Eko Sujarno.

“Selain itu di wilayah Padukuhan Wota Wati ini, durasi waktu warganya menikmati sinar matahari di kala siang lebih singkat daripada padukuhan lain di Kalurahan Pucung, saat pagi warga baru dapat menikmati sinar matahari mulai pukul 08.30 WIB hingga sore sekira pukul 16.30 WIB,” tambah Carik Kalurahan Pucung ini.

Kemudian menurut Robi Sugihastanto Dukuh Padukuhan Wota Wati Kalurahan Pucung Girisubo, mengungkapkan bahwa jumlah penduduk Padukuhan Wota Wati adalah sebagian besar bekerja sebagai petani. Dari total jumlah penduduk 575 jiwa, yang berusia produktif (pemuda) berjumlah 350 orang dan 250 warga diantaranya sedang merantau di luar. “Penduduk warga Padukuhan Wota Wati hampir separuhnya sedang merantau mas, kalau berdasarkan data ada 250 orang yang merantau, diantaranya di Jakarta barat sebanyak 125 orang, Jakarta Utara sebanyak 75 orang, Tanggerang ada 25 orang, Karawang 10 orang, dan di Jakarta Selatan ada 15 orang”, ungkap Robi Sugihastanto Dukuh Wota Wati Pucung.

Dengan keunikan ini maka Pemerintah Kalurahan Pucung Kapanewon Girisubo menjadikan Padukuhan Wota Wati ini menjadi salah satu obyek wisata, dengan diantara potensi wisatanya adalah gunung dan goa yang ada di Padukuhan Wota Wati ini. (Red)

Posting Komentar

0 Komentar