Iklan

header ads

GUNUNG MERAPI SIAGA 3: INILAH LAPORAN AKTIVITASNYA PER 25 NOVEMBER 2020

Gb. Pengamatan Gunung Merapi via CCTV frekom merapi, Rabu (25/11) pukul 16.54 WIB

Gb. Pengamatan Gunung Merapi via CCTV frekom merapi, Rabu (25/11) pukul 16.54 WIB

Warta Dhaksinarga - Pasca dinaikan level Gunung Merapi (2968 mdpl) yang berada di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Magelang, Boyolali, dan Klaten Jawa Tengah ke level Siaga 3, maka Gunung Merapi menjadi perhatian bagi sejumlah warga khususnya SAR, BPBD, Tagana, Dinas Sosial dan aktivis Gunung Berapi. Sebagaimana data dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui websitenya di dapatlah pelaporan aktivitas Gunung Merapi yang merupakan Gunung Berapi paling aktif di dunia ini selama Hari Rabu, (25/11) dari pukul 00:00-24:00 WIB

Keadaan Meteorologinya Cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur, tenggara, selatan, dan barat daya, dan barat. Suhu udara 13-25 °C, kelembaban udara 66-90 %, dan tekanan udara 566-689 mmHg. Volume curah hujan 21 mm per hari. Kemudian untuk gambar visualnya Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 350 m di atas puncak kawah. Terdengar 8 kali guguran  dari Babadan, Jrakah gemuruh sedang hingga keras.

Untuk Kegempaan, Guguran sebanyak Jumlah : 50, dengan Amplitudo : 3-70 mm, dan berdurasi : 11-134 detik. Kemudian Hembusan tercatat sejumlah 73 kali dengan Amplitudo sebesar 2-21 mm, berdurasi 7-79 detik). Sedangkan Hybrid/Fase Banyak berjumlah sebanyak 324, Amplitudo antara 2-37 mm, S-P : 0.3-0.6 detik, berdurasi 4-13 detik). Untuk Vulkanik Dangkal berjumlah 41, dengan Amplitudo 34-75 mm, berdurasi 11-41 detik. Tektonik Jauh tercatat berjumlah: 2x, Amplitudo sebesar 5-6 mm, S-P : tidak terbaca, degan durasi selama 41 detik). Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)

Dari data di atas maka direkomendasikan bahwa, prakiraan daerah bahaya meliputi  untuk DIY: Kab. Sleman di Kapanewon Cangkringan: Kalurahan Glagaharjo (Padukuhan Kalitengah Lor); Kalurahan Kepuharjo (Padukuhan Kaliadem); Kalurahan Umbulharjo (Padukuhan Palemsari). Untuk Jawa Tengah: Kab. Magelang. Kecamatan Dukun yang terdiri dari Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan. Kemudian Kecamatan Selo Kab. Boyolali, yang terdiri dari Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi). Adapun untuk Kabupaten Klaten di Kecamatan Kemalang, yang terdiri dari Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)

Selain itu, untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gununv Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi. Selain itu direkomendasikan Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat. Dan jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan, maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.

Penyusun Laporan: Heru Suparwaka

Posting Komentar

0 Komentar