GUNUNGKIDUL (DIY) — Ratusan warga Kalurahan Ngunut, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul menggerudug Kantor Bale Kalurahan pada Jumat malam (05/12/2025). Aksi dilakukan sebagai bentuk protes atas dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) yang diduga dilakukan oleh oknum pamong kalurahan.
Aksi tersebut viral di media sosial TikTok, Instagram, dan Facebook. Dalam video yang beredar, tampak warga berkerumun memenuhi halaman depan Bale Kalurahan Ngunut sambil membawa spanduk bertuliskan kalimat kekecewaan dan tuntutan transparansi pengelolaan Dana Desa. Massa juga melakukan orasi yang menuntut keterbukaan terkait penggunaan anggaran desa.
Wakil Ketua Karangtaruna Kalurahan Ngunut, Toni, mengungkapkan bahwa aksi ini dilakukan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait dugaan penyalahgunaan dana pemerintah desa.
“Kami datang ke kantor kalurahan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya dugaan penyalahgunaan anggaran Dana Desa,” jelas Toni.
Menurutnya, terdapat beberapa program yang telah dimusyawarahkan pada tahun 2025, namun belum dikerjakan sama sekali. Meski demikian, anggaran disebut sudah habis terserap meski kegiatan belum terlaksana.
“Bukti dugaan penyalahgunaan anggaran Dana Desa sudah kami pegang, semuanya berdasarkan data dari anggota BPD atau Bamuskal Kalurahan Ngunut,” tegasnya.
Toni menyebut bahwa kegiatan yang belum terlaksana tersebut antara lain program ketahanan pangan, insentif PKK, RT, honor Karangtaruna dan ATK, serta pembangunan lanjutan kios. Namun ia belum dapat memastikan nominal dana yang diduga diselewengkan.
“Berapa besar nominal anggaran yang diduga diselewengkan belum kami ketahui, karena mungkin masih banyak program yang juga belum terlaksana,” imbuhnya.
Sebagai tanda protes, warga memasang spanduk di pagar Kantor Kalurahan yang berisi pesan penolakan dan tuntutan pembersihan perangkat kalurahan yang dianggap bermasalah.
Toni berharap aksi tersebut mampu menjadi langkah awal untuk menyetop praktik penyalahgunaan kewenangan dan anggaran desa.
“Kami berharap aksi ini dapat memutus mata rantai oknum pamong yang semena-mena terhadap program pemerintah dan dana yang sudah dialokasikan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa aksi lanjutan akan digelar pada Senin (08/12/2025) dengan massa yang lebih besar.
“Besok hari Senin kami akan melakukan konvoi keliling kampung dengan massa lebih banyak lagi,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pemerintah Kalurahan Ngunut belum memberikan keterangan resmi terkait isu yang berkembang.





0 Komentar