Iklan

header ads

Pemerintah Gunungkidul Gelar Konsultasi Publik Penyusunan RPJMD 2025-2029


Gunungkidul – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) menggelar Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk periode 2025-2029. Acara ini berlangsung pada Selasa (18/03/2025) dan dihadiri oleh perwakilan Forkopimda serta instansi terkait.

Kepala BAPPEDA Gunungkidul, Arif Aldian, menjelaskan bahwa penyusunan RPJMD 2025-2029 telah memasuki tahapan konsultasi publik, yang juga bersamaan dengan tahapan perencanaan tahunan Musrenbang RKPD.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menghimpun masukan dalam penyusunan RPJMD 2025-2029 serta penyusunan Rancangan Akhir RKPD Tahun 2026. Tahun 2026 menjadi tahun pertama pelaksanaan RPJMD 2025-2029 dengan tema ‘Penguatan pondasi pembangunan melalui peningkatan derajat pendidikan, kesehatan, dan kemandirian ekonomi,” ungkapnya.


Bupati Gunungkidul dalam kesempatan tersebut menekankan bahwa RPJMD Gunungkidul harus selaras dengan RPJMN 2025-2029 yang mengusung visi nasional ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.’ Dengan mengacu pada delapan misi Asta Cita, 17 Program Prioritas, serta Quick Wins, Bupati berharap forum ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk memberikan masukan konstruktif.


“Saya berharap forum ini dapat dimanfaatkan oleh semua pemangku kepentingan guna menyampaikan aspirasi dan saran dalam penyusunan RPJMD Gunungkidul 2025-2029. Ini adalah bagian dari proses pembangunan daerah yang akan menentukan arah kebijakan dalam lima tahun ke depan,” ujar Bupati.

Adapun visi pembangunan Gunungkidul untuk lima tahun ke depan adalah Membangun Masyarakat Adil, Makmur, Lestari, dan Berkeadaban. Untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah daerah telah menetapkan tujuh program strategis, yaitu: Bocah Pintar, Warga Sehat, Tani Makmur, dan UMKM Berdaya, Gunungkidul Berdikari, Pamong Nglayani dan Ngayomi, Warga Gayeng dan Guyub, serta Alam Lestari. 

Kepala Bapperida DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, S.T., M.T., menambahkan bahwa penguatan fondasi pembangunan di Gunungkidul harus selaras dengan penguatan sektor unggulan dan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Sektor unggulan di Gunungkidul meliputi pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan dan eceran, serta penyediaan akomodasi dan makanan-minuman. Dalam hal ini, produksi perikanan di Pelabuhan Perikanan Sadeng tercatat sebagai yang terbesar di wilayah pantai selatan DIY. Dengan adanya operasionalisasi Pelabuhan Gesing, diharapkan dapat mendukung pengembangan pelabuhan modern yang terintegrasi dengan industri perikanan,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti tantangan bagi Kabupaten Gunungkidul dalam meningkatkan industri pariwisata, terutama di sektor akomodasi dan kuliner, mengingat nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor ini masih tertinggal dibandingkan Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul.

Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta, turut memaparkan lima tahapan pembangunan RPJMD, dengan tahap pertama pada tahun 2025 yang berfokus pada penguatan pondasi pembangunan berbasis potensi daerah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan diselenggarakannya Konsultasi Publik ini, diharapkan masyarakat dan pemangku kepentingan dapat berkontribusi aktif dalam menyusun arah pembangunan Kabupaten Gunungkidul agar lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Posting Komentar

0 Komentar