Warta Dhaksinarga - Ir.Bambang Wisnu Broto Kadinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul bersama jajaran melakukan sidak stok pupuk bersubsidi di gudang pupuk milik produsen baik Urea PUSRI maupun NPK Petro. Hal ini terkait kesiapan Pupuk bersubsidi di Gunungkidul dalam musim tanam pertama 2020/2021, dimana di wilayah zona selatan tanaman sudah dalam masa pertumbuhan, sedang di zone tengah dan utara tanaman padi sawah mulai tanam juga. Sehingga ada peningkatan permintaan penebusan pupuk bersubsidi.
Dari laporan realisasi penebusan di Gunungkidul sampai dengan akhir Oktober 2020 untuk pupuk urea sudah realisasi penebusan sebesar 7.248 ton atau 54,03% dari alokasi pupuk urea 13.415 ton. Untuk pupuk NPK sudah terealisasi 4.174,86 ton atau 72,44% dari alokasi pupuk NPK 5.763 ton. Pupuk SP-36 sudah terealisasi 405,76 ton atau 51,89% dari alokasi 782 ton, sedang pupuk ZA terealisasi 559,6 ton atau 72,63% dari alokasi 771 ton.
Pada saat sidak di gudang Jeruk untuk pupuk urea PUSRI dijumpai aktivitas bongkar muat pupuk bersubsidi. Selain terdapat stok 14,5 ton di dalam gudang. Info dari UPP Cilacap sore ini ada pengiriman ke Gunungkidul satu truk bermuatan 33,5 ton pupuk urea bersubsidi dan diperkirakan besok pagi (7/11/2020) sampai di Gudang Jeruk Gunungkidul. Juga dari pelabuhan Semarang akan masuk 374,5 ton yang akan dikirim ke distributor CV. Fai Putra sebanyak 205 ton dan KUD Mekar 17 ton. Selain hal tersebut demi untuk kecepatan distribusi para distributor juga mengambil stok pupuk dari Gudang PUSRI di Ceper Klaten seperti KUD Mekar sebanyak 40 ton untuk dikirim ke Kapanewon Ngawen pada Jumat (6/11/2020), dan 8,5 ton untuk Rongkop. CV Fai Putra pada Kamis (5/11) juga mengambil pupuk urea dari Gudang PUSRI di Ceper sebanyak 245 ton untuk diditribusikan ke Kapanewon Saptosari 100 ton, Kapanewon Wonosari 10 ton, Tanjungsari 108 ton, Panggang 27 ton. Untuk wilayah Semanu Sabtu (7/11) KUD Bima mengambil 30 ton ke Gudang Pusri di Ceper. Selain hal tersebut masih proses 1500 ton dari pelabuhan Semarang untuk dikirim ke Gunungkidul. Demikian Antok petugas Gudang PUSRI di Jeruk Gunungkidul menjelaskan kepada Tim DPP.
Selanjutnya monitoring diteruskan ke Gudang Petrokimia di Semanu, dilokasi kegiatan bongkar muat juga sedang berjalan, aktifitas pengiriman pupuk NPK serta SP36 lancar. Di Gudang ada 800 ton stok NPK, pada Jumat (6/11) akan dikirim pupuk NPK ke Semanu 40 ton, Rongkop 20 ton, Girisubo 20 ton, Panggang 8 ton, Tepus 40 ton, dan Gedangsari 24 ton. Para distributor akan segera menebus seperti KUD Bima Semanu mulai Sabtu akan juga melakukan penebusan kembali.
Kepala Dinas DPP menjelaskan telah berkomunikasi kepada para produsen pupuk dan distributor agar memprioritaskan Gunungkidul di musim tanam pertama karena kebiasaan petani bahwa penebusan pupuk terbanyak di musim tanam pertama sehingga pupuk bersubsidi agar siap di gudang, baik gudang produsen maupun gudang distributor dan stok pupuk di kios resmi. Dari para prdusen dan distributor telah menanggapi dan merespon bahwa saat ini untuk stok pupuk diprioritaskan di Gunungkidul dan akan menggunakan sarana angkut yang ada secara maksimal untuk pendistribusian pupuk sampai ke kios kios resmi. (Red)
0 Komentar